Kamis, 23 Desember 2010

On the edge

Setiap yang bernyawa pasti pernah berada di titik terendah hidupnya.
Hari ini selama lebih kurang 24 tahun hidup saya, saya berada dalam suatu situasi.
On the edge. Lost in this magnificient world.

I'm looking for the person who always has passion in everything she does.
Knows every goals in her life.
Knows how to reach all of the dreams.
I miss that person in me.
I'm lost.

Sepenggal "what if"

Here I stand alone
With this weight upon my heart
And it will not go away
In my head I keep on looking back
Right back to the start

Well I tried
But I had to draw the line
And still this question keeps on spinning in my mind

 What if I had never let you go

Rabu, 08 Desember 2010

Bijak No.1

Pfuh,,, buanyak banget pekerjaan rumah tangga yang harus saya lakukan hari ini. Semuanya menumpuk:  cucian baju, setrikaan, cucian piring, belum nyapu, sudah ga ngepel sepertinya dari 3 hari yang lalu, belum lagi masak. Waktu mengerjakannya paling cuma 1 jam, pasca saya pulang telat dari kantor.

Mas dengan tenangnya bilang: "Udah jangan dipikirin harus ngerjain apa-apa aja, langsung kerjakan saja". Awalnya saya masih sempat emosi, lha wong mas Agung ga akan ngerti bingung dan gemesnya saya. Gemes ingin menyelesaikan semua pekerjaan itu dalam waktu yang sempit dan bikin rumah lebih kinclong dari keadaan yang sekarang. Mas bilang lagi: "Coba deh, kerjain aja, tanpa mikirin banyaknya pekerjaan yang harus yayang lakukan". Oke, saya sedang tidak ada tenaga untuk mendebat, jadi saya ikuti saja kata-katanya mas. Sebelumnya pakai acara tarik napas yang panjang dulu siy, dan berdoa agar semua yang saya cita-citakan demi keteraturan rumah mini kami ini bisa tercapai :) amin. 

Dan magicnya, it was working. Tanpa memikirkan list panjang pekerjaan yang harus dilakukan, beban pikiran yang tadi bergelantungan di kepala dan pundak saya hilang seketika. Sedikit demi sedikit pekerjaan rumah tangga yang menumpuk pun selesai. Dan senang bukan kepalang waktu mas bilang: "mas bantu nyapu ya.". Ihiy, terimakasih banyak sayangggggggggg :) untuk nasehat bijaknya dan juga untuk bantuannya beberes rumah. Love u.

Senin, 29 November 2010

Boleh dibilang penantian

Lima bulan sudah kami menikah. Tidak ada program untuk menunda punya anak. Saat ini kami berdua dalam masa menanti dan terus berusaha akan lahirnya si buah cinta yang pertama, yang belum datang juga tampaknya :). Jadi suka tidak habis pikir dengan orang tua yang rela membuang anaknya di tempat-tempat yang tidak layak seenaknya. Sementara kami, setiap bulan selalu harap-harap cemas akan kedatangan mereka di tengah keluarga kecil ini.

Penantian ini bukan hanya jadi kisah-kisah semi desperate saya akan hidup. Terkadang malah jadi cerita seru dengan teman-teman yang senasib sepenanggungan. Ya kan dil, sev. Mari kita bikin group penantiandotcom. He...

Setiap saya berada dipuncak frustasi ingin punya anak saat itu juga, alhamdulillah suami saya yang baik hati itu, selalu menenangkan saya dengan cara-caranya lembut. Mengeluarkan nasehat-nasehat ampuhnya untuk membuat saya lebih tenang. Apalagi kalau saya mulai rewel membandingkan teman-teman kami yang lain, yang waktu pernikahannya berdekatan, sudah hamil duluan. Weew, gimana ga semi-semi desperate. Mas selalu bilang kalau punya anak itu bukan untuk lomba-lombaan. Ga akan dinilai juga kali ya sama Allah, yang dapet anak cepet setelah nikah dia lebih mulia daripada yang dapet anaknya belakangan. Saya manggut-manggut aja (da, emang bener masalahnya). Allah kan selalu adil dalam membagi-bagikan rezeki pada umatnya.

Mungkin juga kami masih terlalu kanak-kanak untuk punya anak, hahahaha... Atau ini karma, karna sebelum nikah ada ikrar pengen pacaran dulu 6 bulan baru punya anak (itu ikrarnya saya, bukan mas. Langsung menyesali ikrar itu seminggu setelah nikah dan banyak-banyak istighfar agar belum sempat Allah mengabulkannya, heu). Wallahualam, ya Allah ajarkan kami untuk terus berpasrah pada ketentuanMu.

Dan di suatu malam yang tenang, ba'da maghrib, kami bertadarus Al-Qur'an bersama. Rasanya ayat ini menjadi jawaban sekaligus penyiram hati yang rindu dalam penantian ini. Terima kasih ya Rabb. Semoga kami selalu diingatkan untuk mendoakannya dengan kepasrahan pada Mu.

Di sanalah Zakariya mendo`a kepada Tuhannya seraya berkata: `Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar do`a`.(Q.S Ali-Imran ayat 38)

N.B: Terima kasih juga untuk si suami yang baik hati, Love u Panda. Terima kasih mau susah-susah bangun di tengah malam-yang pasti kamu sudah ngantuk berat- untuk mengelus kepalaku dan menenangkan tangis histeriaku akan kerinduan itu :)




Senin, 01 November 2010

Resensi

Setelah rubah status jadi istrinya si mas, saya rasa memang banyak hal berubah dalam hidup saya. Dalam hal kebiasaan-kebiasaan hidup terutama. Tidak sampai 180 derajat memang, tapi banyak perbedaan. Terutama kepekaan saya terhadap tetek bengek kerumahtanggaan. Saya jadi lebih concern dengan hal-hal itu, lebih tepatnya jadi lebih sering (inginnya siyhihihi) melakukan aktivitas bersih-bersih, nyuci-nyuci, strika-strika, dan masak-masak. Semua aktivitas ini rasanya tidak henti-hentinya saya lakukan kalau seharian ada di rumah. Sampai heran sendiri, perasaan barusan banget baru selesai masak, jeda sebentar ama nyapu eh sudah harus masak lagi. Setelah itu cuci-cuci piring sebentar, ambil jemuran di atas, kalau mood langsung setrika, kalau engga hidupin tivi, refreshing nonton. Eh tau-tau sudah jam 3 lagi, harus shalat dulu dilanjutkan masak-masak kembali. sangat sering,

Kadang kehebohan ini membuat saya agak kewalahan, dan capek sendiri. Pun sudah dapat trik-trik untuk mengefisienkan waktu kerja untuk pekerjaan rumah tangga. Belum lagi kalau saya harus ke kantor. Syukurnya pekerjaan saya based on project, jadi waktunya bisa fleksibel. Namun di sisi lain, walau terkadang terlalu heboh, saya juga tidak mau meninggalkan kedua aktivitas tersebut. Sebab, jika saya hanya memilih beraktivitas di rumah tok, saya bisa bosan setengah mati, ga biasa. Tetapi kalau fokus berkarier saja, saya inginnya kerja di Jakarta aja sekalian :D (he...) dan ga rela setengah mati juga keperluan-keperluan suami dan rumah tangga dikerjakan oleh orang lain. 

Semangat bisa menjalani dua tugas ini dengan optimal saya dapatkan setelah kami (aq dan si mas) nonton Dorama Jepang pinjaman salah satu partner kerja saya di kantor. Judulnya "Mother", inspirasi terbaik saya saat ini. Di film ini, digambarkan ibu-ibu di Jepang sana, sangat concern dalam mengurus rumah tangga mereka sediri tanpa pembantu, even dia adalah Direktur Utama di suatu perusahaan besar. Yang paling berkesan, banyak scene yang menampilkan ibu Dirut tadi menyiapkan entah makan pagi atau makan malam untuk anak-anaknya. Padahal beliau pasti sibuk banget lah ya dengan urusan pekerjaannya, tapi tidak menjadi penghalang buat beliau untuk mengurus keluarga dengan tangannya sendiri. 

Begitulah, tak ada yang tak mungkin di dunia ini asalkan kita yakin dan berusaha. Pun, sudah ada yang berhasil membuktikannya, semakin yakin deh. Sehingga niat untuk bisa jadi istri multi talenta dan optimal dalam menjalankan semuanya dapat terwujud, amin.

Selasa, 26 Oktober 2010

Starting New

Saya kira, semua orang yang sudah menikah setuju bahwa kehidupan setelah pernikahan itu begitu....
kaya warna (atau engga ya, mulai niy sotoy. He...)

Dan saya, sedang memulai usaha untuk menangkap pendar warna-warnanya yang jumlahnya mungkin jutaan, atau bahkan miliaran, triliunan (keknya kalau bentuknya uang asik juga niy :P) semua degradasinya :)

Ingin....sekali setelah menangkap pendar-pendar itu sekaligus mengurai warnanya satu per satu. Sehingga tak pernah jauh dari rasa syukur tak terkira atas yang Maha Hidup dan segala kenikmatan dalam hidup itu sendiri. Dan juga bisa berbagi dengan semua :)